Kunjungan Mal di Denpasar Naik, Ada Diskon 80% untuk Produk Fashion

Berita Fashion Tren Terkini

Menjelang Lebaran, masyarakat tak hanya disibukkan dengan berbagai persiapan mudik. Tapi juga keinginan untuk membeli baju baru agar tampil maksimal di Idul Fitri nanti.
Hal ini juga terlihat pada Rabu (27/4/2022) di Ramayana Mall Bali yang berlokasi di Jalan Diponegoro No 103 Denpasar, Bali.

Pengunjung yang didominasi orang dewasa berkumpul di area fashion di lantai satu dan dua mal.

Ada yang menganggap pakaian muslim untuk pria, wanita, dan terutama pakaian anak-anak.

Manajer Ramayana Bali, Bagus Widiantara, mengaku trafik meningkat menjelang Lebaran kali ini.

Sebelum bulan Ramadhan, lalu lintas pelanggan antara 1.000 hingga 1.500 orang per hari.

Menjelang Idul Fitri, lalu lintas pengunjung harian sekitar 4.000 hingga 5.000 orang.

Traffic pasti tinggi jika kita mengacu pada momen lebaran karena tingkat kebutuhan masyarakat yang sangat tinggi terutama di bidang fashion. Jadi minat masyarakat untuk pergi ke mall pasti akan meningkat,” ujarnya.

Ia mengatakan animo tahun ini lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat masyarakat sudah diperbolehkan mudik tahun ini.

Dengan antusias positif para pengunjung saat lebaran ini pihaknya, kini menambah stok baju dan sembako elektron.

Pasokan makanan, kata Bagus Widiantara, menjadi komoditas kedua yang paling diminati pengunjung setelah produk fesyen.

Jika melihat momen Idul Fitri tahun-tahun sebelumnya, puncak lalu lintas akan terjadi 2 hari sebelum Idul Fitri atau H-1 Idul Fitri,” kata Bagus Widiantara.

Dalam menyambut sumpah ini, pihaknya juga menghadirkan berbagai promosi untuk menarik minat masyarakat. Salah satunya adalah diskon hingga 80 persen di sektor fashion.

Dalam kesempatan tersebut, detikBali juga bertemu dengan salah satu pengunjung, Nisa, yang terlihat sedang melihat-lihat pakaian wanita.

Ia mengaku telah memilih beberapa item busana yang nantinya akan ia kenakan untuk merayakan Idul Fitri.

Meskipun ada diskon, saya berbelanja di sini. Tempatnya juga dekat dengan rumah saya,” ujar perempuan berusia 25 tahun ini.

Nisa juga mengakui bahwa tahun ini adalah tahun yang istimewa karena dia dan keluarganya konnurüz di kampung halaman mereka di Ostkehrenz setelah hampir dua tahun tidak bisa pulang karena larangan perjalanan pulang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *